Waffle Merakyat Yang Lezat
A
A
A
WAFFLE biasanya disajikan sebagai dessert di kafe atau restoran. Namun, di tangan Paula Meliana, wafflemenjadi camilan ringan dengan berbagai isi dan rasa yang lezat.
"Selama ini waffle kesannya masih mewah dan hanya bisa ditemukan di kafe atau restoran. Kini kita ingin membuat kudapan ini menjadi lebih merakyat," kata wanita yang juga menggeluti bidang fashion ini.
Paula mengatakan, hanya dengan Rp15.000 per porsi, waffle sudah bisa merambah semua kalangan, khususnya kalangan muda seperti mahasiswa yang sedang berjalanjalan di mal sambil menikmati kudapan ringan ini.
Karena hal tersebut, Paula memilih membuka kedai Bubble Waffle pertamanya di Central Park Mall.
Jika biasanya waffle selalu disajikan di atas piring, di Bubble Waffle, cara penyajiannya sangat sederhana, yaitu cukup dibalut dengan kertas pembungkus makanan yang memiliki kualitas baik."Kami tidak menyajikannya di atas piring karena konsepnya sendiri bukan waffle yang bisa dinikmati di tempat, tapi kudapan ringan yang bisa dinikmati di mana saja," tutur Paula.
Ada berbagai macam menu waffle yang ditawarkan di sini. Pertama, waffle breakdengan empat rasa, yaitu vanila, keju, chocolio, dan chocobit. Kedua, ada waffle grande dengan isian chocolate, tiramisu, dan gurihnya kacang almond. Lalu, monkey joe, yaitu perpaduan antara vanila, buah pisang, dan choco chips. Ada juga black and white, yaitu perpaduan antara vanila, cheese, dan choco chips. Terakhir, berry almond, yaitu perpaduan stroberi segar dengan kacang almond.
Namun, ada yang berbeda dari bentuk waffle yang ditawarkannya. Jika biasanya waffle selalu berbentuk persegi, di Bubble Waffle, bentuk yang ditawarkan bulat seperti bola-bola cantik yang manis dan lezat.
"Bubble Waffle sendiri terinspirasi dari egg waffle yang telah menjadi salah satu jajanan favorit di Hong Kong. Untuk rasanya, kami modifikasi dengan cita rasa lidah orang Indonesia yang cenderung suka dengan beraneka ragam rasa," kata Paula.
Ada banyak macam waffle yang menjadi khas di negara-negara terkemuka di dunia. Semuanya memiliki bahan dasar yang sama, namun bentuk penyajian yang berbeda. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah waffle ala Amerika, Belgian waffle, Brunost of Norway, Rhubarb waffle of Ireland, dan Stroopwafel of Dutch waffle.
"Untuk bahan bakunya, yaitu tepung. Kami menggunakan tepung impor yang memang memiliki kualitas baik. Itu karena kami mau membuat tekstur waffle ini renyah di bagian dalam, namun tetap lembut di dalamnya, dan itu bisa selalu terjaga sampai waffle ini dingin," tuturnya.
Paula menyebutkan, sebelum dihidangkan, waffle yang baru selesai dicetak dengan menggunakan mesin khusus ini harus segera disantap setelah diberikan berbagai isian yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Dalam teknik pembuatan waffle, Paula menerapkan waktu tunggu hanya 15 menit."Itu adalah nilai tambah kami dengan mempercepat penyajian dan harganya juga sangat terjangkau," ujarnya.
Aprilia s andyna
"Selama ini waffle kesannya masih mewah dan hanya bisa ditemukan di kafe atau restoran. Kini kita ingin membuat kudapan ini menjadi lebih merakyat," kata wanita yang juga menggeluti bidang fashion ini.
Paula mengatakan, hanya dengan Rp15.000 per porsi, waffle sudah bisa merambah semua kalangan, khususnya kalangan muda seperti mahasiswa yang sedang berjalanjalan di mal sambil menikmati kudapan ringan ini.
Karena hal tersebut, Paula memilih membuka kedai Bubble Waffle pertamanya di Central Park Mall.
Jika biasanya waffle selalu disajikan di atas piring, di Bubble Waffle, cara penyajiannya sangat sederhana, yaitu cukup dibalut dengan kertas pembungkus makanan yang memiliki kualitas baik."Kami tidak menyajikannya di atas piring karena konsepnya sendiri bukan waffle yang bisa dinikmati di tempat, tapi kudapan ringan yang bisa dinikmati di mana saja," tutur Paula.
Ada berbagai macam menu waffle yang ditawarkan di sini. Pertama, waffle breakdengan empat rasa, yaitu vanila, keju, chocolio, dan chocobit. Kedua, ada waffle grande dengan isian chocolate, tiramisu, dan gurihnya kacang almond. Lalu, monkey joe, yaitu perpaduan antara vanila, buah pisang, dan choco chips. Ada juga black and white, yaitu perpaduan antara vanila, cheese, dan choco chips. Terakhir, berry almond, yaitu perpaduan stroberi segar dengan kacang almond.
Namun, ada yang berbeda dari bentuk waffle yang ditawarkannya. Jika biasanya waffle selalu berbentuk persegi, di Bubble Waffle, bentuk yang ditawarkan bulat seperti bola-bola cantik yang manis dan lezat.
"Bubble Waffle sendiri terinspirasi dari egg waffle yang telah menjadi salah satu jajanan favorit di Hong Kong. Untuk rasanya, kami modifikasi dengan cita rasa lidah orang Indonesia yang cenderung suka dengan beraneka ragam rasa," kata Paula.
Ada banyak macam waffle yang menjadi khas di negara-negara terkemuka di dunia. Semuanya memiliki bahan dasar yang sama, namun bentuk penyajian yang berbeda. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah waffle ala Amerika, Belgian waffle, Brunost of Norway, Rhubarb waffle of Ireland, dan Stroopwafel of Dutch waffle.
"Untuk bahan bakunya, yaitu tepung. Kami menggunakan tepung impor yang memang memiliki kualitas baik. Itu karena kami mau membuat tekstur waffle ini renyah di bagian dalam, namun tetap lembut di dalamnya, dan itu bisa selalu terjaga sampai waffle ini dingin," tuturnya.
Paula menyebutkan, sebelum dihidangkan, waffle yang baru selesai dicetak dengan menggunakan mesin khusus ini harus segera disantap setelah diberikan berbagai isian yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Dalam teknik pembuatan waffle, Paula menerapkan waktu tunggu hanya 15 menit."Itu adalah nilai tambah kami dengan mempercepat penyajian dan harganya juga sangat terjangkau," ujarnya.
Aprilia s andyna
(ars)